Langsung ke konten utama

Cerpen


Persahabatan



     Malam itu angin bertiup agak kencang. Udara di luar terasa dingin. Daun-daun ber terbangan. Pohon bergoyang mengikuti arah angin. Nanda yg semula berada di luar rumah, karena angin pun akhirnya masuk. Nandan segera bergegas masuk ke dalam kamar untuk tidur, karena besok pagi dia dan teman-teman nya ingin pergi ke Jakarta. Ke esokan harinya Nanda dan teman-temannya yaitu Arum, Fatiya, Novi, Nurma, dan Tika pun berangkat menuju jakarta menggunakan kereta api.
“kenapa kita ke jakarta harus pakai kereta api, pakai Bis kan juga bisa” kata Nurma
“ kalo naik kereta api lebih seru, dan lebih asyik. Gampang nyari tiketnya pula” balas Tika
“dan gak macet pula. Hahaha” sambung Fatiya

     Setelah kereta datang. Nanda dan teman-teman masuk kereta yg lumayan padat itu. Tetapi untung mereka bisa mendapat tempat duduk. Di perjalanan mereka mengobrol panjang kebar sambil menikmati pemandangan dari dalam kereta.
“pemandangan nya bagus juga ya, asik pula naik kereta begini” kata Nurma
“hahaha… iyya dong” balas Nanda

     Sampai di Jakarta mereka langsung jalan-jalan mengelilingi kota Jakarta. Salah satu teman nanda, yaitu Arum. Dia memamng orang kaya, tetapi sayang nya dia tukang pamer. Sampai Jakarta pun sifat nya tetap saja seperti itu. Dia selalu pakai kalung, cincin, gelang, anting-anting, dengan ber lebihan. Kota Jakarta itu kota yg besar, apa saja bisa terjadi kejahatan di mana-mana.
“Arum, kenapa kamu pakai perhiasan seperti itu ? nanti kalau di curi bagaimana ?” kata Fatiya
“tidak akan terjadi” balas Arum
“pencuri dimana-mana, dia bisa kapan saja datang” kata Novi
“sudahlah, biarkan dia sendiri yg menanggung akibat nya” kata Nanda

     Mereka berkeliling kota Jakarta dari Monas, kemudian belanja di Mall terkenal Jakarta. Saat di Mall mereka terpisah, karena kebutuhan yg berbeda. Setelah agak lama, mereka berkumpul. Tetapi Arum tidak ada, mereka resah dan bingung.
“kita berpencar mencari Arum, kalau sudah ketemu telfon atau sms saja” kata Nanda
“oke, baiklah” balas Novi, Tika, Nurma (hampir bersamaan)

     Tak lama kemudian Nanda bertemu dengan Arum, akan tetapi Arum sedang menangis dan tidak membawa apa-apa. Mereka berkumpul dan kemudian pergi ke tempat makan untuk membicarakan apa yg sudah terjadi kepada Arum.
“apa yg sudah terjadi kepadamu, dan mana barang-barang mu?” kata Nanda
“semuanya sudah di ambil, tadi aku di rampok” balas Arum (sambil menangis)
“sabar…” kata Nurma
“maafkan aku, aku sudah tidak mendengarkan apa kata kalian semua” sambung Arum
‘sudahlah, tidak apa. Yg penting kita semua selamat” kata Tika
Setelah kejadina itu Arum sadar, bahwa kalau tidak ada ke 6 sahabatnya. Dia tidak akan bisa selamat. Setelah itu mereka pulang dan melupakan kejadian buruk itu. Perjalanan nya menyenangkan tetapi agak sedikit mengecewakan.

Tamat 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta   adalah salah satu   kota   besar di   Pulau Jawa   yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan   Daerah Istimewa Yogyakarta , dan sekaligus tempat kedudukan bagi   Sultan Yogyakarta   dan   Adipati Pakualam . Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu   Kotagede   pernah menjadi pusat   Kesultanan Mataram   antara   1575 - 1640 . Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah Karaton Ngayogyakarta dan Puro Pakualaman, yang merupakan pecahan dari   Mataram . Moto : Mangayu Hyuning Bawana Cita-cita untuk menyempurnakan masyarakat Slogan : Berhati Nyaman (Bersih, Sehat, Asri dan Nyaman)(umum) Never Ending Asia (pariwisata) Etimologi Nama Yogyakarta terambil dari dua kata, yaitu   Ayogya   yang berarti "kedamaian" (atau tanpa perang,   a   "tidak",   yogya   merujuk pada   yodya   atau   yudha , yang berarti "perang"), dan   Karta   yang berarti "baik". Tapak   keraton   Yogyakarta

Cerita Rakyat → (Bali)

MANIK ANGKERAN   A long time ago, lived a rich man named Begawan Sidi Mantra. He was very famous for his kindness and also for his supernatural power. He had a son named Manik Angkeran who liked to gamble. Because of Manik Angkeran’s bad habit, his father soon bankrupt. Begawan Sidi Mantra had spent all of his money to pay his son‘s debts. But, Manik Angkeran still liked to gamble and he still owed some people a lot of money. Begawan Sidi Mantra wanted to help his son to pay the remaining debts. He meditated for days, and finally he got a clue from the gods to go to Agung Mountain. He went to the mountain. There, he met with a dragon named Naga Besukih. It is said that Naga Besukih could provide gold and jewelries to those who could say a certain prayer and ring the sacred bell. Fortunately, Begawan Sidi Mantra had the bell, and he also knew the prayer from his meditation. “My name is Sidi Mantra. I have a problem. My son likes to gamble. I’ve spent all of my money to p

Alat Transportasi Udara

Sejarah Pesawat Terbang Pesawat terbang   adalah   pesawat udara   yang lebih   berat   dari   udara , bersayap tetap , dan dapat terbang dengan tenaga sendiri [1] . Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan   pesawat udara   atau   kapal terbang  atau cukup   pesawat  dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai   kendaraan   yang mampu   terbang   di   atmosfer   atau udara. Namun dalam dunia   penerbangan , istilah pesawat terbang berbeda dengan   pesawat udara , istilah   pesawat udara   jauh lebih luas pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan   helikopter . Wright Bersaudara   yang terdiri dari dua orang adik beradik,   Orville Wright   ( 19 Agustus 1871   -   30 Januari   1948 ) dan   Wilbur Wright   ( 16 April   1867   -   30 Mei   1912 ), secara umum dihargai atas   desain   dan perancangan   pesawat terbang   efektif pertama, dan membuat penerbangan terkendali pertama menggunakan pesawat terbang ber mesin   yang lebih berat dari